School Days: Awal Yang Buruk

Tags



13 Juli 2009

Namaku Adi. Pagi itu─mm, bentar, rasanya mengawali sebuah cerita dengan menggambarkan suasana itu udah biasa. Jadi mungkin akan lebih baik jika aku mengawali ceritaku ini dengan . . .
Oke, terus terang, aku nggak tahu cara terbaik untuk mengawali ceritaku ini. Aku tidak bisa menemukan kata atau kalimat yang tepat. Jadi─ehem, ehem. “Hai,” kataku waktu itu. Maksudku, ya, aku udah mulai bercerita. Dulu, atau tepatnya pagi itu, kata itulah yang pertama kali kuucapkan di depan cermin sambil meyakinkan diriku bahwa aku siap. Aku siap untuk mengawali hariku sebagai seorang murid SMA. Dan perlu dicatat, untuk pertama kalinya setelah di hari-hari yang lalu aku dipusingkan dengan ujian masuk yang benar-benar membuat rambut ikalku serasa memanas sampai mengkeriting, akhirnya hari ini─ ya, maksudku adalah hari itu, untuk pertama kalinya aku akan menghadapi dunia dimana semua akan berbeda dari yang selama ini aku alami. Yah─setidaknya aku harus siap menghadapi semua yang mungkin akan terjadi dengan duniaku yang telah berganti tema dari putih biru menjadi putih abu-abu.
“Fuhh,” aku gugup dan panik pun memburu. Dengan irama yang kacau aku mengayuh sepedaku. Keluar dari pekarangan rumahku, menyisir jalanan setapak yang pada akhirnya membawaku menuju jalan raya yang akan membawaku menuju sekolahku yang baru. Hanya satu alasan kenapa aku terburu-buru di hari pertamaku. “AKU TERLAMBAAAAAAATTTT!!!!”
Ya, semua dimulai dari saat aku mengacaukan hari pertamaku masuk SMA. Lalu, ceritaku pun dimulai.


By: Hida

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon