Minggu.16.12.2012.BocorBeach.
“Cheesu… oke!.” Kataku yang disusul bunyi shutter
kameraku. Adikku senada tersenyum bareng Anya sahabatnya, tatkala kuperlihatkan
sosok mereka yang nampak serasi dan cantik dalam foto yang kuambil dengan
begitu sempurna. “Balik yuk.” Ajakku. Langit di atas kami kulihat begitu pekat
dan murung berkat balutan hitamnya awan mendung. “Ya udah, yuk. Takut ujan.”
Sahut Newrule dan kami bertiga pun sepakat untuk segera beranjak.
“Ih, yank… liat tuh ada bulee…!” kata Anya mendadak
heboh. Aku dan adikku pun segera serentak mengikuti arah sorotan mata Anya yang
membawa kami pada sosok pria tinggi, kulit pucat, serta berrambut blondie. Benar-benar seorang bule oris!
Ia berdiri tegak menebar pandangannya ke seantero pantai, yang memang selalu
ramai di tiap hari libur. Dan tak hanya kami, semua mata pengunjung pantai
Bocor pun sama memusatkan pandangannya pada sesuatu ─ atau sebutlah sesosok
makhluk, yang kurasa memang belum pernah sekalipun mereka melihatnya secara
langsung ─ termasuk aku.
“Eh, ini mau coba ngomong pake
Bahasa Inggris gak, mba? Sekalian praktekin yang diajarin di sekolah…” kata
seseorang yang berdiri tepat di samping si bulee. Aku ragu kalau dia sendiri orang
yang bisa bicara Bahasa negeri Ratu Elizabeth itu. “Gimana, yank? Mau coba gak?” tanya Anya dengan bibir
meringis. Kurasa dia sekedar ingin menggoda. “Itu mas, kan kamu yang jago
Inggris…” balas adikku yang membuatku menatap si bule sekali lagi. Aku ragu.
Aku memang tidak sehebat yang mereka katakan. “Kalau kita udah cape-cape
ngomong pake Bahasa Inggris, trus itu bulee malah jawab gini gimana Cui?
‘Ngomong apa koe pada…?’”
Hahahahaha…
Kami melewati si bulee begitu saja
sambil kompak tertawa. “Ih, sok perfect
banget sih itu bulee…?!” ujar Newrule. Sepertinya dia ilfil sama itu bulee. Aku
coba kembali memandang sosok si buleee. Dan…
Wow…
Si bulee ternyata telah melepas
bajunya, dan tengah meneguk sebotol air mineral dengan begitu pedenya,
sementara semua pasang mata tertuju padanya. “Kaya yang di iklan loh.” Kataku.
Sayang saat itu aku sama sekali tidak kepikiran untuk mengabadikan momen langka
tersebut. “Apanya?” tanya adikku yang langsung kujawab, “Pose minumnya persis
kaya yang di iklan air mineral di tipi-tipi…”
Haha…
“Eh, eh… liat tuh… ada dua lagi
bulenyaaa…!” ujar Anya seperti akan berjingkrak saking hebohnya. Dan memang,
dua orang bule kulihat tengah berada di tempat mandi tak jauh dari posisi kami.
Satu berbodi besar dengan janggut lebat ala karakter seorang professor di
film-film, dan yang kedua tinggi berkacamata. Si bule botol kemudian beranjak
menuju dua spesiesnya, dan melewati kami yang berdiri terpaku dengan ketiga
sosok alien di hadapan kami itu. Tak lama setelah ketiganya berkumpul, mereka
pun lalu kompak berjalan menuju pantai. “Udah buruan, mau coba ngomong gak?”
desak Newrule yang membuat Anya kembali perlihatkan barisan gigi-giginya yang
rapih, sementara aku sibuk memikirkan alasan untuk berkilah.
Para bule semakin dekat dan kami
serentak diam. Membisu tanpa tahu harus bagaimana, sambil terus melekatkan
pandangan pada ketiga sosok pucat yang terus mendekat. Muncul rasa ingin
mencoba dalam diriku. Kapan lagi kalau bukan sekaraaaang…?! Teriak batinku,
lalu si bulee yang akhirnya sampai tepat di hadapan kami berkata, “Selamat
soreee…”
Gubrak!
Kami sama tertawa mengekeh dan
melepas kepergian para buleee… yang lalu asyik berrenang di pantai kebanggaan
kami orang Kebumen.
Minggu.16.12.2012.03:47.PM.BocorBeach.
By:
Hida
EmoticonEmoticon