Terkadang fakta membuat saya tertawa.
Masih saja ada sahabat yang belum paham benar etika dalam mengundang seseorang
untuk menghadiri suatu acara. Ketika saya menerima pesan yang isinya mengundang
saya untuk ke rumah salah seorang sahabat saya, terus terang saya hanya
menanggapinya dengan nada canda. Dan setelah itu tak ada balasan atau tanggapan
dari sahabat saya atas pesan balasan yang saya kirimkan padanya. Sampai
beberapa jam kemudian sahabat saya yang lain mengirim pesan pada saya yang menyatakan
ajakan untuk menghadiri acara pernikahannya. Karena tidak tahu menahu, saya
lantas bertanya, “Apa kamu diundang?”
Sahabat saya menjawab, “Diundang lewat
BBM,” katanya. Dan dengan tegas saya pun langsung menyahut, “Terserah kalau
kamu mau datang, tapi saya tidak!”
Mengapa?
Ini yang harus kita garis bawahi. Dengan
semakin pesatnya perkembangan sosial media, kita hendaklah bisa lebih
memfiltrasi batas-batas penggunaannya. Tidak etis rasanya menggunakan media
sosial semacam BBM/FB/Twitter untuk
mengundang seorang sahabat ke acara resmi semacam pernikahan dan sebagainya.
Janganlah kemajuan tekhnologi justru menjadi boomerang yang menghantam etika
serta budaya. Gunakan invite wedding
sebagaimana mestinya. Pun apabila tidak bisa/berhalangan, bicara atau telpon
lebih baik. Sosial media memang bisa mendekatkan yang jauh, namun juga bisa
menjauhkan yang dekat.
By: Hida
EmoticonEmoticon