Miris rasanya melihat para orang tua
sekarang ini lebih mengajarkan anak-anak mereka Bahasa Indonesia dan justru
mengesampingkan bahasa daerah mereka, dalam hal ini Bahasa Jawa karena saya
sendiri berasal dan tinggal di Jawa. Bahasa yang merupakan sarana penting dalam
berkomunikasi, juga menjadi bagian dari suatu budaya yang melekat pada diri
suatu bangsa. Lantas apa yang kemudian akan terjadi jika secara perlahan
masyarakat mulai melupakan bahasa mereka sendiri?
Bahasa Indonesia memang merupakan Bahasa
yang menjadi lambang pemersatu Bangsa Indonesia. Namun jangan karena alasan
bersatu lantas kita melupakan siapa diri kita. Bahasa Daerah juga tak kalah
pentingnya. Dan ironisnya, justru semakin dilupakan oleh orang-orangnya.
Bukan tidak mungkin bila suatu saat
Bahasa Jawa hilang dari dunia, jika saat ini saja telah tak terhitung orang tua
yang lebih mengajarkan anak mereka Bahasa Indonesia tanpa mengenalkan Bahasa
Jawa pada generasi penerus mereka. Tak banyak anak-anak yang paham artinya
berkata, “Inggeh, dalem,” saat ada seseorang yang lebih tua memanggil. Dan tentunya
itu tak lepas dari peran orang tua dalam mengajarkan anak-anak mereka
menggunakan bahasa. Sementara di era modern sekarang ini komunikasi menggunakan
bahasa sangatlah diperlukan. Lantas mana yang harusnya lebih dulu diajarkan?
Bahasa Indonesia yang adalah Bahasa Pemersatu Bangsa, atau Bahasa Jawa sebagai
landasan budaya? Kebijakan orang tua lah yang nantinya menentukan bagaimana
seorang anak akan berkembang. Karena baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa,
keduanya sama-sama penting dan memiliki peran masing-masing.
By: Hida
EmoticonEmoticon