Akhirnya dibuat risih juga. Memang
terkadang dosa dan luka lalu bisa datang sebagai sandungan kecil namun tak
terelakkan. Ini bukan curhat season, tapi masih ada kaitannya dengan kehidupan
pribadi saya. Ambilah sekiranya dapat diambil sebagai pembelajaran.
Renungkanlah, sekiranya dapat dijadikan pedoman. Atau bahkan mungkin ada yang
punya solusi bagaimana penyelesaian yang baiknya saya lakukan.
Dulu saya pernah melakukan kecerobohan,
bahkan mungkin sulit dihitung berapa kali saya melakukannya. Dan saya terus
mencoba memperbaikinya, meski tetap saja ada retakan-retakan yang tak bisa saya
perbaiki seperti sedia kala. Lalu saya coba menerima goresan itu sebagai bagian
dari hidup saya. Karena kalau tidak seperti itu, sulit untuk menggerakkan kaki
ini dan melangkah maju. Sayangnya mungkin tidak semua orang bisa melakukannya.
Karena bahkan itu bukanlah langkah yang mudah untuk saya sendiri. Menerima
sesuatu yang sangat ingin sekali saya rubah, saya perbaiki. Karena saya sadar
bahwa perbuatan saya saat itu salah. Namun selalu ada hal-hal yang tak bisa
kita paksakan. Dan pada akhirnya tidak ada yang bisa saya lakukan selain tetap
melangkah maju dengan apapun yang telah melekat pada diri saya. Entah itu luka,
entah itu dosa.
Pernah sekalinya dulu sekitar tahun 2009
ketika saya baru mulai mengenal dunia blogging, saya mengunggah beberapa foto
seorang perempuan. Dan belakangan sudah lebih dari dua kali saya menerima pesan
dari orang yang bersangkutan yang isinya meminta saya untuk menghapus semua
foto-foto dia yang saya unggah di blog saya dulu. Rupanya dia malu karena
teman-temannya menemukan foto tersebut karena sekarang ini dia sudah berhijab,
lain dari saat ketika dulu saya mengunggah fotonya.
Saya sudah pernah bilang dengan
baik-baik ketika itu, saat orangnya meminta pada saya untuk pertama kalinya.
Saya bilang bahwa saya sudah tidak ingat lagi email maupun password yang saya
gunakan untuk mengakses blog tersebut. Lewat salah seorang teman saya, orangnya
berpesan bahwa dia takut timbul fitnah karena postingan fotonya yang saya
unggah di blog. Jadi saya menjawab, saya coba meminta maaf secara baik-baik dan
meyakinkan dia. “Saya percaya kamu orang baik-baik, insya Allah gak akan ada
fitnah.” Kata saya. Namun orangnya seolah tidak mau tahu. Semua yang saya katakan
sama sekali tidak membuatnya memaafkan apalagi menerima keadaan.
Saya tidak akan menyebutkan nama atupun
alamat blog yang saya maksud. Karena yang ingin saya garis bawahi dalam tulisan
ini adalah bagaimana seseorang menyikapi apa yang datang pada dirinya, dalam
hidupnya. Perlu diketahui, blog tersebut hanyalah sebuah blog uji coba yang
bahkan tak pernah saya kelola untuk waktu yang lama. Hanya ada beberapa
postingan yang isinya terus terang cukup kekanakan. Bahkan banyak alaynya.
Hidup itu tentang bagaimana kita menanam
dan menuai apa yang pernah kita tanam sebelumnya. Saya pun mengalami sendiri
bagaimana sebuah perbuatan maupun ucapan saya bisa kembali pada diri saya
sendiri, baik sebagai berkah maupun musibah. Karena kebaikan akan berbalas pula
dengan kebaikan yang semestinya. Dan demikian pula dengan keburukan yang kan
datang kembali padamu ketika tiba saatnya. Jadi jangan dulu menyalahkan orang
lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup anda, sekalipun memang keburukan
itu datang dari seseorang. Karena ada alasan kenapa suatu keburukan memilih
hidup anda untuk ia datangi. Seperti kata pepatah, ‘Jangan meniup angin kalau
tak ingin berjumpa dengan badai’. Jangan berpikir anda bisa menyakiti seseorang
tanpa pernah akan anda merasakan rasa pahit yang sama dengan yang anda berikan.
Dan baiknya jangan seenaknya menyimpulkan bahwa setiap masalah yang datang itu
bagian dari ujian/cobaan. Karena bisa jadi masalah datang sebagai peringatan
atau teguran. Agar kita hendaknya lebih berhati-hati dalam perberbuatan maupun
ucapan. Karena perbuatan yang baik pun akan pula kembali sebagai bentuk
keberkahan.
Kalau setiap kali kita dapat masalah dan
yang kita lakukan hanyalah menyalahkan, maka tidak ada apapun yang kan terlihat
selain masalah itu sendiri. Jangan hanya terpaku pada segala yang terlihat
dengan mata, karena semua itu jauh dari bijaksana. Bahkan tidak dewasa. Tengoklah,
barangkali sebelumnya pernah kita membuat satu atau dua kesalahan hingga datang
teguran. Lalu bersyukurlah kita masih ditegur, karena kalau Tuhan sudah lelah
menegur kita, bisa jadi kita justru dibiarkan larut dalam kesalahan. Dan tak
perlu gengsi mengakui kesalahan dan kekurangan sendiri. Karena sikap semacam
itulah yang semakin menjauhkan kita dari mendapat hidayah-Nya. Jangan lupa
kalau dulu karena gengsi pula iblis menolak perintah untuk sujud di hadapan
Nabi Adam as.
Dari semua yang sudah saya tuliskan,
semoga ada yang kiranya bisa mengambil hikmah pembelajarannya. Dan sebelum saya
mengakhiri tulisan saya kali ini, barangkali ada yang mengalami masalah serupa
seperti mendadak beredar foto lama, ketika belum mengenakan hijab dan anda
ingin sekali menghapusnya namun tidak bisa. Saran saya, relakan. Setidaknya
anda sudah berusaha dan Tuhan tahu itu. Kalau mau terus menyalahkan uplodernya,
silahkan. Yang pusing anda sendiri dan yang rugi juga tak lain ialah anda
sendiri. Setahu saya, agama tidak mempersulit manusia. Manusia yang seringkali
mempersulit hidup mereka sendiri. Berusaha itu semampunya, bukan semaunya. Dan segala
yang terjadi tanpa seperencanaan kita manusia, bisa jadi itulah kehendak Yang
Kuasa.
By: Hida
3 comments
Hello there I am so glad I found your weblog, I really found you by error, while I was researching on Bing for something else, Nonetheless I am here now and would just like to say thanks for a remarkable post and a all round thrilling blog (I also love the theme/design), I don't have time to read through it all at the moment but I have saved it and also included your RSS feeds, so when I have time I will be back to read much more, Please do keep up the awesome job. capitalone.com
Attractive component to content. I simply stumbled upon your web site and in accession capital to say that I acquire actually enjoyed account your weblog posts. Any way I'll be subscribing in your feeds or even I achievement you get admission to constantly fast. netflix account
If you've already found your ideal mortgage provider but you are still looking to reduce your loan payment, consider increasing the size your advance payment, or improving the amortization period of the mortgage. mortgage calculator Either of such decisions will lead to a lower payment. mortgage payment calculator
EmoticonEmoticon