Pernah mendengar
cerita atau peribahasa, “Katak Dalam Sumur”?
Ungkapan itu seringkali digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak
memiliki pengetahuan yang luas atau berpandangan sempit. Tapi tahukah kalian
bahwa secara tidak sadar masing-masing dari kita pernah menjadi figur yang
demikian?
Jangan terlalu fokus pada apa yang kita
kerjakan hingga lupa pada segala yang ada dan berputar di sekeliling kita. Karena
itu pula yang dilakukan katak dalam lubang sumurnya. Orang yang selalu sibuk
bekerja juga bisa dikategorikan sama, jikalau karena pekerjaannya ia lupa pada
keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Karena pekerjaannya, ia lupa pada
kewajiban lain yang harusnya tetap dijalankannya. Demikian pula dengan orang
yang jatuh cinta. Jangan ketika sedang bahagia lantas lupa pada yang lainnya. Lalu
saat cinta berakhir kecewa, kita lantas jatuh sesedih-sedihnya. Kita boleh
jatuh cinta setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya, namun kita harus siap untuk
jatuh sesakit-sakitnya, siaplah kita untuk tenggelam hingga ke dasar perihnya. Silahkan
pula kalau kita ingin bekerja sampai memeras tulang dan darah kita, namun
ingatlah bahwa ada orang-orang yang menanti kepulangan kita. Ada mereka yang
berharap dan cemas pada keadaan kita. Dan jangan lupa, bahwa ada kewajiban lain
yang tak kelah pentingnya dan harus tetap kita menjalankannya, harus tetap kita
mengutamakannya, yakni kewajiban untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lagipula, melakukan sesuatu secara berlebih bukanlah pilihan terbaik yang ada.
Apa guna kita bekerja keras kalau kita justru kehilangan orang-orang yang
menjadi alasan kita giat bekerja? Kehilangan saat-saat terbaik dalam hibup kita
bersama mereka yang kita cinta.
Baca juga: Hidayah itu Mahal Loh...
Baca juga: Hidayah itu Mahal Loh...
Jatuh cinta memang indah, dan keindahan
seringkali membuat orang lupa pada segalanya. Bahkan ketika keindahan itu sirna
lalu berganti dengan perihnya luka, orang masih mungkin lupa dan tak
mengingatnya.
Menjadi Katak Dalam Tempurung adalah
saat kita bekerja tanpa memperdulikan kesehatan kita, saat kita bekerja tanpa
memandang kewajiban yang lainnya. Menjadi Katak Dalam Tempurung adalah saat
kita jatuh cinta hingga lupa pada cinta-cinta lainnya, saat kita kecewa dan
bersedih sedalam-dalamnya, hingga bahkan lupa pada nikmat-nikmat lain yang
masih bisa kita mensyukurinya.
Jangan seperti katak yang mengenal dunia
hanya seluas lubang tempat tinggalnya. Kita lebih baik dari itu pastinya. Dan
kita hanya perlu melakukan seperti apa yang seharusnya katak lakukan, yakni
melompat keluar dari lubang dan melihat keindahan yang sesungguhnya selalu ada
namun seringkali tak terlihat oleh mata.
By: Hida
EmoticonEmoticon