Fotografi adalah seni menangkap momen, mengabadikan
keindahan, serta menceritakannya melalui mata lensa. Bagi anda yang baru saja
mengenal dunia fotografi, baik dengan tujuan ingin menjadikannya sebuah profesi
maupun sekedar hobi semata, memahami pengaturan pada kamera adalah langkah
penting dalam menjadi seorang fotografer yang handal. Dalam panduan ini kita
akan mengulas secara mendalam tentang pengaturan kamera apa saja yang perlu kita
ketahui sebelum mulai memotret.
01. Memahami
Mode Pengambilan Gambar
Semua kamera
modern, masing-masing memiliki beragam mode atau cara pengambilan gambarnya.
Salah satu diantaranya adalah mode otomatis, dimana ini adalah titik
yang bagus sebagai langkah awal belajar.
Dalam mode ini,
kamera akan secara otomatis mengatur exposure, aperture, shutter speed, dan ISO
sesuai dengan kondisi cahaya di sekitarnya. Kita tidak perlu repot melakukan
pengaturan yang ribet dan seringkali memakan waktu.
Namun bila kita
ingin melangkah lebih jauh dalam bidang fotografi atau memiliki kendali penuh
terhadap kamera, kita perlu lebih memahami lagi tentang mode manual yang bisa
juga kita sebut full control.
Mode manual kamera
sendiri terdiri atas tiga elemen, yakni Aperture Priority atau disebut juga
F-Stop, Shutter Priority atau Exposure Time, serta tak ketinggalan pula ISO
alias Sensitivitas Film. Melalui mode manual ini, kita akan diberikan kendali
penuh terhadap ketiga pengaturan aperture, shutter speed, serta ISO tersebut guna
menghasilkan gambar yang lebih kreatif dan sesuai dengan visi yang kita
inginkan.
02. Aperture:
Fokus Pada Kedalaman Bidang atau Depth of Field
Aperture atau
F-Stop merupakan elemen kunci dalam mode manual kamera yang memiliki fungsi
untuk mengendalikan besarnya bukaan lensa kamera yang mempengaruhi jumlah
cahaya yang masuk ke dalm sensor. Sementara F-Stop adalah pengukuran untuk
aperture. Dengan mengandalikan F-Stop, kita dapat mengatur kedalaman bidang
(Depth of Field) untuk menciptakan efek fokus yang dramatis. Aperture yang
besar (f/2.8) akan menghasilkan gambar dengan kedalaman bidang yang dangkal
yang mana bagus untuk memotret dengan latar belakang buram. Sebaliknya aperture
kecil (f/16) akan menghasilkan gambar dengan kedalaman bidang yang luas dan
sangat cocok bila digunakan pada pemotretan jenis lanskap.
03. Shutter
Speed: Mengontrol Gerakan
Shutter Speed
adalah elemen lain dari kamera yang memungkinkan kita untuk mengontrol seberapa
lama sensor kamera akan terbuka untuk menangkap cahaya. Kecepatan shutter atau
Shutter Priority atau Exposure Time, akan mempengaruhi penangkapan gerakan
dalam gambar. Penggunaan shutter speed sangat penting dalam situasi dimana
gerakan objek menjadi kunci dalam keseluruhan komposisi.
Kecepatan tinggi
(1/1000 detik) cocok untuk menangkap gambar dengan gerakan cepat. Sementara
kecepatan rendah (1/30 detik) dapat membuat efek blur yang artistik.
04. ISO:
Tingkat Kebisingan Pada Foto
ISO, atau
sensitivitas film, adalah elemen ketiga yang memainkan peran penting dalam mode
manual. Nilai ISO mengukur seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya.
Dengan mengatur ISO, fotografer dapat mengatasi kondisi pencahayaan yang
berubah-ubah dan mempengaruhi tingkat kebisingan (noise) pada gambar.
ISO atau sentitivitas
film merupakan elemen ketiga yang memainkan peran penting dalam mode manual
kamera. ISO berguna untuk mengukur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Dengan
mengatur ISO, kita dapat mengatasi kondisi pencahayaan yang berubah-ubah dan
mempengaruhi tingkat noise (Kebisingan) pada gambar. Semakin tinggi nilai ISO,
semakin banyak cahaya yang bisa kamera tangkap, namun dapat meningkatkan
kebisingan atau noise pada foto. Apa bila anda ingin mengambil gambar pada
kondisi cahaya yang terang dan tinggi, maka pilihlah ISO rendah dengan kisaran
100-400. Lalu pilihlah ISO di atas 800 bila anda hendak mengambil gambar pada
kondisi cahaya yang redup.
05. Menggabungkan
Ketiga Pengaturan
Setelah mengenal
ketiga elemen di atas (Aperture, Shutter Speed, ISO), mengkombinasikannya akan
memberikan hasil foto yang maksimal karena kita akan memperoleh kendali penuh
terhadap ketitga elemen tersebut. Artinya, kita diberi kebebasan untuk
menyesuaikan entah itu exposure, mengoptimalkan kedalaman bidang, menangkap
gerakan secara presisi, maupun mengatasi tantangan yang diberikan oleh cahaya
(Lingkungan).
Untuk mendapatkan
exposure yang tepat, terkadang kita perlu mengorbankan satu pengaturan untuk
yang lainnya, seperti halnya jika kita ingin menggunakan aperture besar guna
mengambil gambar pada kondisi cahaya redup atau remang, bisa jadi kita perlu
meningkatkan kecepatan shutter atau ISO guna menjaga exposure yang tepat.
Meski perlu waktu
untuk memahami secara menyeluruh, namun mode manual dapat membuka pintu
kekreativitasan serta explorasi dunia fotografi yang lebih dalam.
06. Pemahaman
Histogram
Histogram adalah
grafik yang menunjukkan seberapa banyak cahaya yang dapat tertangkap oleh
sensor kamera pada setiap tingkat kecerahan atau warna dalam suatu gambar. Dengan
kata lain, histogram bisa juga disebut sebagai peta cahaya dari hitam ke putih
atau dari bayangan ke highlight yang mana membantu kita melihat bagaimana
tonalitas terdistribusi dalam suatu foto.
Histogram yang
seimbang mencerminkan distribusi yang baik dari bayangan ke highlight. Artinya
foto memiliki detail yang baik di area gelap maupun terang. Kita dapat
mengontrol distribusi tonalitas ini melalui pengaturan exposure, kontras dan
pencahayaan saat dilakukannya pemotretan.
Beberapa kamera
juga menyediakan histogram untuk masing-masing saluran warna RGB (merah, hijau,
biru). Hal tersebut dapat memungkinkan kita untuk melihat sejauh mana
distribusi warna dalam foto. Histogram RGB dapat membantu dalam memastikan
keseimbangan warna yang kita inginkan serta menghindari dominasi pada warna
tertentu.
Dengan membaca
serta menggunakan histogram dengan efektif, kita dapat memaksimalkan pengaturan
pada kamera, menghindari kehilangan detail, serta mencapai keseimbangan yang
sempurna antara banyangan dan highlight.
07. Praktek
yang Konsisten
Fotografi bukan
sekedar menekan tombol kamera dan mengambil gambar yang kita inginkan. Seperti
halnya ketrampilan lainnya yang memerlukan latihan yang konsisten. Dalam setiap
tekanan shutter, selalu terselip pelajaran berharga yang hanya dapat dipahami
melalui berbagai praktik dan latihan yang berkesinambungan. Belajarlah dengan
berbagai pengaturan seperti apuerture priority dan shutter priority. Pahami
bagaimana setiap elemen dapat memberikan kendali yang berbeda serta bagaimana
mereka saling melengkapi. Dimana setiap perbedaan yang kecil sekalipun dapat mempengaruhi foto yang dihasilkan.
08. Jadilah
Master Kamera Anda Sendiri
Mengenal dan memahami
semua pengaturan kamera hanyalah langkah dasar untuk menuju perjalanan panjang
dalam fotografi yang menarik dan menyenangkan. Karena itu hanya jika kita terus
mengeksplorasi dan tidak takut untuk terus mencoba pengaturan yang berbeda,
mempelajari sebanyak mungkin kamera kita, memahami alat kita, semakin kreatif
kita dalam menangkap keindahan di sekitar kita. Karena dengan pemahaman yang
kuat dalam pengaturan kamera, kita bisa mulai menjelajahi dunia fotografi
dengan penuh keyakinan. Maka teruslah berlatih, terbuka terhadap setiap
kemungkinan eksperimen yang ada serta jangan ragu untuk mengeksplorasi
kreativitas kita dalam fotografi. Karena fotografi adalah seni mengabadikan
waktu yang akan terus menginspirasi dan memukau. Terakhir, semoga panduan ini
dapat membantu dalam memulai perjalanan fotografi anda dengan baik.